Perasaan sedih merupakan salah satu bentuk emosi dan respon alamiah yang diberikan oleh otak pada kondisi tertentu. Kondisi dimana merasa sedih tanpa sebab yang terjadi secara terus menerus dinamakan Hypophrenia.

Depresi bisa menyebabkan rasa sedih.
Sedih menjadi salah satu emosi yang paling umum terjadi pada setiap orang. Perasaan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi tertentu, seperti merasa kecewa, terluka, terjadi penolakan, dan memori buruk atau trauma.
Namun, merasa sedih tanpa sebab juga bisa dialami oleh beberapa orang akibat gangguan kecemasan dan perubahan hormon. Penting untuk mengetahui penyebab kondisi ini serta cara mengatasinya.
Apa Itu Hypophrenia?
Hypophrenia adalah perasaan sedih atau respons emosional manusia terhadap situasi tertentu. Rasa sedih pada kondisi ini cenderung tidak wajar karena seseorang bisa merasakan sedih secara tiba-tiba dan tanpa penyebab yang jelas.
Hypophrenia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, hubungan sosial, dan kesehatan fisik atau mental. Kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada tubuh penderita. Misalnya, masalah kecemasan, depresi, atau stres.
Penyebab Sering Merasa Sedih Tanpa Sebab dalam Psikologi
Meskipun terkadang seseorang dapat merasa sedih tanpa sebab, namun ada beberapa kondisi psikologis yang dapat memicu hal ini yaitu sebagai berikut:
1. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
PMDD adalah suatu kondisi di mana seorang wanita mengalami gejala depresi berat, mudah tersinggung, dan tegang sebelum menstruasi. Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormon secara berkala setiap bulannya ketika wanita memasuki fase masa menstruasi. Gangguan PMDD menjadi salah satu penyebab merasa sedih tanpa sebab.
Baca Juga: 7 Gejala Fisik Depresi yang Orang Jarang Diketahui
2. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan adalah sekelompok masalah kesehatan mental yang bisa menyebabkan seseorang mudah menangis tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini meliputi gangguan kecemasan umum, fobia sosial, fobia spesifik, dan gangguan panik.
Pada saat seseorang mengalami gangguan cemas, seseorang dapat merasa takut, panik, dan merasa lelah karena harus menghadapi perasaan tersebut secara terus menerus. Hal ini juga dapat memicu perasaan sedih karena keputusasaan yang dialami.
3. Depresi
Depresi merupakan salah satu gangguan psikologis yang dialami seseorang ketika mengalami perasaan sedih berkepanjangan baik dengan alasan tertentu maupun tanpa alasan. Penderita juga cenderung merasa putus asa, hampa, tidak merasa senang, dan ingin mengakhiri hidupnya.
Depresi bisa diatasi dengan menjalani perawatan medis tertentu, seperti psikoterapi dan konsumsi obat depresan. Sebaiknya, segera kunjungi dokter apabila gejala depresi semakin parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Pseudobulbar Affect
Pseudobulbar affect atau afek pseudobulbar (PBA) merupakan jenis penyakit yang menyebabkan seseorang menangis atau tertawa secara tiba-tiba. Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti.
Namun, afek pseudobulbar bisa terjadi karena adanya kerusakan pada bagian otak. Akibatnya, tubuh tidak mampu mengontrol emosi. Kondisi ini juga bisa dialami oleh penderita gangguan saraf, seperti cedera kepala, penyakit Parkinson, tumor otak, dan epilepsi.
Pada kondisi tertentu, gangguan ini bisa memicu penderita tertawa atau menangis pada situasi yang tidak lucu atau sedih. Bahkan, afek pseudobulbar juga menjadi salah satu alasan sedih atau menangis tanpa sebab.
Penderita PBA terkadang juga diliputi rasa marah dan frustasi yang bisa meledak-ledak dalam waktu beberapa menit. Kondisi ini menyebabkan gangguan pola tidur, nafsu makan menurun, dan berat badan menurun.
5. Gangguan Bipolar
Bipolar merupakan gangguan mental yang memiliki gejala berupa perubahan suasana hati secara cepat. Penderita bisa mengalami gejala bipolar, seperti gejolak emosi, seperti gembira, euforia, sedih, dan menangis.
Bipolar bisa terjadi karena adanya faktor keturunan, lingkungan, dan gaya hidup. Kondisi ini bisa terlihat dari perubahan emosi dalam waktu hitungan jam, hari, dan bulan.
Bipolar terbagi atas dua fase, yaitu fase mania dan fase depresi berat. Pada fase mania, penderita cenderung merasa gembira, antusias, menggebu-gebu, dan sulit tidur. Sementara itu, fase depresi berat bisa berupa kehilangan minat pada hal-hal yang disukai, merasa bersalah berlebihan, dan ingin mengakhiri hidupnya.
Bahkan, kondisi ini bisa mengakibatkan rasa sedih atau menangis tanpa alasan yang jelas. Bipolar bisa diatasi dengan menjalani metode pengobatan tertentu, seperti psikoterapi dan obat antipsikotik.
Baca Juga: Kenali 9 Jenis Gangguan Mental Paling Umum dan Gejalanya
Cara Mengatasi Perasaan Sedih Tanpa Sebab
Perasaan merupakan respon yang diberikan oleh otak karena adanya pesan tertentu. Sering kali sedih tanpa sebab terjadi bukan karena tidak ada penyebabnya melainkan ketidaksadaran seseorang dalam mengenali penyebabnya yang berada di alam bawah sadar maupun pengalaman di masa lalu.
Oleh karena itu, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantu Anda dalam mengatasi perasaan sedih tanpa sebab:
- Buatlah jurnal seheri-hari untuk mengidentifikasi peristiwa apa yang dapat mencetus perasaan sedih itu
- Terapkan pola hidup gizi seimbang untuk dapat mendukung keseimbangan hormon dalam tubuh.
- Usahakan untuk tidur teratur dan cukup
- Perbanyak kegiatan fisik atau olahraga
- Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan yang disenangi dan seimbangkan dengan waktu untuk bekerja atau beraktivitas
- Tetap bersosialisasi, dapat dimulai dengan lingkup yang paling nyaman atau kecil
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengelola perasaan sedih dan terjadi secara terus-menerus, sebaiknya konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ciputra Medical Center menyediakan layanan Mind and Behaviour Clinic bersama dengan psikiatris dan psikolog yang berpengalaman pada bidangnya untuk membentuk pola pikir sehat sehingga mampu menjalankan kehidupan dengan lebih bahagia.
Layanan ini terdiri dari konsultasi, observasi, dan asesman apabila diperlukan. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh Christina Tedja, M. Psi.
Source:
- Healthline. What Causes Crying for No Reason?. Februari 2025.
- MedlinePlus. Premenstrual Dysphoric Disorder. Februari 2025.
- Medical News Today. What Causes Someone to Feel Sad for No Reason?. Februari 2025.
- Very Well Health. What Causes Crying for No Reason?. Februari 2025.