Kanker paru-paru adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal di paru-paru yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Gejala yang sering muncul meliputi batuk kronis, sesak napas, nyeri dada, batuk berdarah, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Kanker paru memang sulit disembuhkan sepenuhnya, terutama jika sudah stadium lanjut. Namun, bila terdeteksi lebih awal dan mendapat pengobatan yang tepat, peluang untuk sembuh bisa lebih besar.

Kanker paru sering menyebar (metastasis) ke bagian lain dari tubuh, seperti otak dan tulang.
Kanker paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dan berbahaya, terutama bagi perokok aktif dan pasif. Penyebab utamanya adalah paparan jangka panjang terhadap zat berbahaya seperti asap rokok, polusi udara, radiasi, serta paparan zat kimia tertentu seperti asbes.
Selain itu, faktor genetik juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Jika didiagnosis, pengobatan yang dapat dilakukan meliputi operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi target, hingga imunoterapi.
Pemilihan metode pengobatan tergantung pada stadium kanker, kondisi kesehatan pasien, serta respons tubuh terhadap terapi yang diberikan.
Apa itu Kanker Paru-Paru?
Kanker paru adalah jenis kanker yang tumbuh di paru-paru dan lebih sering terjadi pada perokok. Semakin lama dan banyak seseorang merokok, semakin tinggi risikonya terkena kanker paru.
Namun, berhenti merokok, meskipun sudah bertahun-tahun merokok, tetap bisa mengurangi risiko penyakit ini. Di Indonesia, kanker paru termasuk salah satu dari tiga jenis kanker yang paling sering ditemukan.
Baca Juga: Apa Fungsi Tes Spirometri? Ini Cara Baca Hasil dan Prosedurnya
Jenis Kanker Paru-Paru
Kanker paru terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan tampilan sel kanker paru di bawah mikroskop. Dua jenis yang umum meliputi:
1. Kanker Paru-paru Sel Kecil
Jenis ini terjadi hampir secara eksklusif pada perokok berat dan lebih jarang terjadi dibandingkan jenis non-sel kecil.
2. Kanker Paru-paru Non Sel Kecil
Kanker paru-paru non-sel kecil adalah istilah umum untuk beberapa jenis penyakit ini. Karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar termasuk ke dalam jenis ini.
Penyebab Kanker Paru-Paru
Penyebab utama kanker paru ialah merokok. Merokok menyebabkan penyakit ini dengan merusak sel-sel yang melapisi paru-paru.
Ketika Anda menghirup asap rokok, zat penyebab kanker (karsinogen) membuat perubahan pada jaringan paru-paru akan segera dimulai. Awalnya tubuh mungkin bisa memperbaiki kerusakan ini.
Namun, dengan paparan berulang, sel normal yang melapisi paru-paru akan semakin rusak. Nah, sering waktu kerusakan ini menyebabkan sel bertindak tidak normal dan akhirnya kanker bisa berkembang.
Jadi, perokok aktif maupun pasif (orang yang terpapar asap rokok dari orang lain) perlu waspada terhadap penyakit mematikan ini. Namun, tidak menutup kemungkinan, penyakit ini juga terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.
Pada kasus ini mungkin tidak ada penyebab yang jelas dari penyakit ini.
Faktor Risiko Penyebab Kanker Paru-Paru
Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi risiko penyakit kanker paru-paru antara lain:
- Riwayat keluarga yang menderita penyakit ini
- Tinggal dan bekerja di lingkungan dengan tercemar zat kimia berbahaya
- Pernah menjadi radioterapi
- Sering terpapar polusi udara
Gejala Kanker Paru-Paru
Jika penyakit kanker paru diketahui sejak dini, keberhasilan pengobatan juga semakin tinggi. Sayangnya, kanker ini biasanya tidak menyebabkan tanda dan gejala pada tahap awal.
Gejala penyakit penyakit ini baru muncul saat tumor sudah membesar dan menyebar ke organ lain. Biasanya gejala yang dapat dirasakan meliputi:
- Batuk yang tidak hilang
- Batuk darah, bahkan sejumlah kecil
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Suara serak
- Penurunan berat badan drastis tanpa diet
- Nyeri tulang
- Sakit kepala
Diagnosis Kanker Paru-Paru
Jika ada kecurigaan penyakit ini, pemeriksaan lanjutan seperti CT scan biasanya diperlukan. Beberapa tes yang mungkin dilakukan dokter untuk mendiagnosis kanker paru meliputi:
- Tes darah untuk mengevaluasi kondisi tubuh, meskipun tidak langsung mendeteksi kanker.
- Pemeriksaan pencitraan seperti rontgen dan CT scan untuk melihat perubahan pada paru-paru.
- Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan atau cairan untuk diperiksa di bawah mikroskop guna memastikan adanya sel kanker dan menentukan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Perdarahan Rektum? Yuk, Coba Pemeriksaan Penanda Tumor CEA
Komplikasi Kanker Paru-Paru
Kanker paru dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
- Sesak Napas: Jika kanker tumbuh dan menyumbat saluran udara utama, penderita bisa mengalami kesulitan bernapas. Selain itu, cairan juga bisa menumpuk di sekitar paru-paru dan jantung, sehingga paru-paru sulit mengembang saat bernapas.
- Batuk Berdarah: Penyakit ini dapat menyebabkan perdarahan di saluran napas, yang membuat penderita batuk darah. Dalam beberapa kasus, perdarahan bisa cukup parah, tetapi ada pengobatan untuk mengendalikannya.
- Nyeri: Penyakit ini stadium lanjut yang menyebar ke jaringan paru atau organ lain, seperti tulang, dapat menyebabkan rasa sakit.
- Penumpukan cairan di dada (efusi pleura): Penyakit ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di rongga pleura, yaitu area di sekitar paru-paru dalam rongga dada. Kondisi ini bisa menyebabkan sesak napas. Cairan dapat dikeringkan dengan prosedur medis tertentu, dan ada pengobatan untuk mencegah terulangnya efusi pleura.
- Penyebaran kanker ke organ lain: Penyakit ini sering menyebar ke bagian tubuh lain, seperti otak dan tulang. Penyebaran ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri, sakit kepala, mual, atau gangguan lainnya tergantung pada organ yang terkena.
Cara Mengatasi Kanker Paru-Paru
Pengobatan kanker paru dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada jenis kanker dan seberapa jauh penyebarannya. Jenis non-sel kecil biasanya ditangani dengan operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, atau kombinasi dari beberapa metode ini.
Sementara itu, jenis sel kecil umumnya diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi. Berikut adalah beberapa metode pengobatan kanker paru:
1. Operasi (Bedah)
Prosedur pembedahan dilakukan untuk mengangkat jaringan penyakit ini. Operasi ini biasanya dilakukan jika kanker masih dalam tahap awal dan belum menyebar ke bagian tubuh lain.
Dokter akan menentukan seberapa banyak jaringan yang perlu diangkat, mulai dari sebagian kecil hingga satu lobus atau bahkan seluruh paru-paru yang terkena sel abnormal.
2. Kemoterapi
Pengobatan ini menggunakan obat-obatan khusus yang berfungsi untuk mengecilkan atau membunuh sel kanker. Obat kemoterapi bisa diberikan dalam bentuk pil yang diminum atau melalui infus ke dalam pembuluh darah.
Metode ini sering digunakan baik sebelum operasi untuk mengecilkan tumor maupun setelah operasi untuk membunuh sisa sel kanker yang mungkin masih ada.
3. Terapi Radiasi
Metode ini menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X, untuk menghancurkan sel kanker. Terapi radiasi biasanya diberikan kepada pasien yang tidak bisa menjalani operasi atau sebagai bagian dari pengobatan kombinasi dengan kemoterapi.
Terapi ini juga digunakan untuk meredakan gejala, seperti nyeri akibat penyebaran kanker ke bagian tubuh lain.
4. Terapi Target
Pengobatan ini menggunakan obat-obatan khusus yang dirancang untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker dengan menargetkan molekul tertentu di dalam sel kanker. Sebelum menjalani terapi target, dokter akan melakukan tes untuk memastikan apakah jenis kanker yang diderita pasien cocok dengan pengobatan ini.
Obat terapi target dapat diberikan dalam bentuk pil yang diminum atau melalui infus.
Cara Mencegah Kanker Paru-Paru
Anda dapat mengurangi risiko penyakit ini dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut:
- Jangan Merokok: Merokok adalah penyebab utama penyakit ini. Edukasi anak-anak tentang bahaya merokok agar mereka memahami risikonya dan tidak tergoda untuk mencoba.
- Berhenti Merokok: Berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit ini. Untuk yang kesulitan berhenti, tersedia berbagai metode dan bantuan medis yang bisa membantu.
- Hindari Asap Rokok: Menghindari paparan asap rokok sangat penting. Mintalah perokok di sekitar untuk menjauh dan pilih lingkungan yang bebas asap rokok.
- Lindungi Diri dari Paparan Zat Berbahaya: Paparan bahan kimia beracun di tempat kerja dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Gunakan masker pelindung dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
- Pola Makan Sehat: Konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin serta nutrisi alami untuk membantu menjaga kesehatan tubuh. Hindari konsumsi suplemen vitamin dalam dosis besar tanpa anjuran dokter.
- Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mulai dengan olahraga ringan dan tingkatkan intensitasnya secara bertahap.
Baca Juga: Fakta Penyakit TBC (Tuberkulosis) yang Harus Kamu Tahu
Pengobatan Kanker Paru-Paru ke Dokter
Kanker paru-paru harus segera diperiksa ke dokter jika Anda mengalami gejala seperti batuk terus-menerus, sesak napas, nyeri dada, batuk darah, atau penurunan berat badan tanpa sebab jelas. Pemeriksaan awal penting, terutama bila Anda memiliki riwayat merokok atau terpapar zat berbahaya, karena deteksi dini meningkatkan peluang pengobatan yang efektif.
Jika ingin periksa penyakit ini, Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center terdekat untuk konsultasi kesehatan. Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU).
Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source
- Healthline. Early Signs of Lung Cancer. April 2025.
- WebMD. Surprising Signs You Might Have Lung Cancer. April 2025.
- Mayo Clinic. Lung Cancer. April 2025.