Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Suatu bentuk demam berdarah yang parah, juga disebut demam berdarah dengue, dapat menyebabkan perdarahan hebat, penurunan tekanan darah (syok) dan kematian secara tiba-tiba.

Demam berdarah berasal dari virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes.
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penularannya terjadi ketika nyamuk menggigit orang yang terinfeksi, lalu menularkan virus tersebut saat menggigit orang lain.
Penyakit ini tidak bisa menular langsung dari orang ke orang, tetapi melalui perantara nyamuk. Risiko terkena demam berdarah meningkat di lingkungan dengan banyak genangan air, kurangnya kebersihan, dan saat musim hujan tiba.
Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti perdarahan hebat, kerusakan organ, bahkan kematian.
Apa Itu Penyakit Demam Berdarah?
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, dan virus ini bisa masuk ke tubuh lewat gigitan nyamuk yang terinfeksi. Ada empat jenis virus dengue, dan semuanya bisa menimbulkan penyakit.
Penyakit ini paling sering terjadi di daerah beriklim hangat, seperti Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, serta beberapa pulau di Pasifik. Penyakit ini tidak bisa menular langsung dari satu orang ke orang lain, kecuali dalam kasus khusus seperti dari ibu hamil ke bayinya.
Biasanya, saat pertama kali terkena, gejalanya ringan. Tapi bila terkena lagi dengan jenis virus dengue yang berbeda, risiko untuk mengalami gejala berat atau komplikasi jadi lebih tinggi.
Baca Juga: Mengenal Prosedur Transfusi Darah: Tujuan hingga Jenisnya
Fase Demam Berdarah
Penyakit ini biasanya muncul secara tiba–tiba setelah masa inkubasi sekitar 5–7 hari sejak seseorang digigit nyamuk pembawa virus. Penyakit ini memiliki tiga fase utama, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan.
Berikut penjelasan mengenai fase demam berdarah:
1. Fase Demam (Febrile Phase)
Pada fase ini, demam berlangsung antara 2 hingga 7 hari dan bisa naik turun dalam dua gelombang. Gejala lain yang sering muncul meliputi sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, serta munculnya ruam kemerahan di kulit.
Beberapa orang juga mengalami tanda-tanda perdarahan ringan seperti bintik merah kecil di kulit (petechiae), memar, gusi berdarah, mimisan, atau bahkan darah dalam urine. Di hari pertama hingga kedua, wajah dan bagian dalam mulut bisa terlihat lebih merah dari biasanya.
Saat demam mulai turun, perlu diwaspadai tanda-tanda yang mengarah ke kondisi yang lebih parah. Gejala seperti muntah terus-menerus, nyeri perut yang sangat kuat, penumpukan cairan di tubuh, perdarahan dari hidung atau gusi, tubuh terasa sangat lemas atau gelisah, tekanan darah menurun saat berdiri, pembesaran hati, serta meningkatnya kadar hematokrit karena darah yang mengental, bisa menjadi indikasi bahwa penyakit ini memasuki tahap yang lebih serius.
2. Fase Kritis (Critical Phase)
Fase ini terjadi saat suhu tubuh mulai menurun dan berlangsung sekitar 1 hingga 2 hari. Sebagian besar pasien mulai merasa lebih baik, tetapi bagi yang mengalami kebocoran plasma dalam jumlah besar, kondisinya bisa memburuk dengan sangat cepat.
Pada awalnya, tubuh masih bisa menyesuaikan diri untuk menjaga sirkulasi darah tetap stabil, namun ini menyebabkan perbedaan tekanan darah antara atas (sistolik) dan bawah (diastolik) menjadi lebih kecil. Jika kebocoran plasma semakin parah, bisa terjadi penumpukan cairan di paru-paru atau perut, kadar protein dalam darah menurun, dan darah menjadi lebih pekat.
Yang berbahaya, pasien bisa terlihat baik-baik saja padahal tanda awal syok sudah muncul. Jika tekanan darah turun drastis, syok berat bisa terjadi dan berisiko menyebabkan kematian meskipun sudah diberikan penanganan.
Selain itu, perdarahan hebat seperti muntah darah, buang air besar berdarah, atau menstruasi yang sangat deras juga bisa muncul. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini juga bisa menyebabkan peradangan pada hati, jantung, pankreas, atau bahkan otak.
3. Fase Pemulihan (Recovery Phase)
Di fase ini, kebocoran plasma mulai berkurang, dan tubuh secara bertahap menyerap kembali cairan yang sebelumnya keluar ke rongga dada atau perut. Pasien mulai merasa lebih segar, tekanan darah kembali stabil, meskipun detak jantung bisa menjadi lebih lambat dari biasanya.
Produksi urine juga meningkat sebagai tanda tubuh mulai membuang kelebihan cairan. Selain itu, kadar hematokrit yang sebelumnya tinggi mulai turun atau kembali normal akibat cairan yang terserap kembali ke dalam darah.
Jumlah sel darah putih juga mulai meningkat, diikuti dengan pemulihan kadar trombosit. Pada fase ini, ruam yang sebelumnya muncul di kulit bisa mulai mengelupas dan terasa gatal.
Ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang dalam proses pemulihan penuh.
Penyebab Penyakit Demam Berdarah
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk. Ada empat jenis virus dengue. Nyamuk bisa membawa virus ini jika sebelumnya menggigit orang yang sedang terinfeksi.
Setelah itu, kalau nyamuk yang sudah terinfeksi menggigit orang lain, virusnya akan masuk ke dalam tubuh orang tersebut lewat aliran darah. Bila seseorang sudah pernah sembuh dari penyakit ini, tubuhnya akan kebal terhadap jenis virus yang pernah menginfeksi.
Tapi, kekebalan itu hanya untuk satu jenis saja, dan masih bisa terkena lagi jika terinfeksi jenis virus dengue yang berbeda.
Faktor Risiko Penyebab Penyakit Demam Berdarah
Ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena demam berdarah atau mengalami gejala yang lebih parah, yaitu:
Tinggal atau bepergian ke daerah tropis. Bila Anda tinggal atau liburan ke daerah tropis seperti Asia Tenggara, kepulauan Pasifik, Amerika Latin, atau Karibia, risiko terkena virus penyebab penyakit ini jadi lebih tinggi. Soalnya, nyamuk pembawa virus banyak hidup di sana.
Pernah kena demam berdarah sebelumnya. Jika Anda sudah pernah terkena penyakit ini, tubuh memang jadi kebal terhadap satu jenis virusnya. Tapi, kalau suatu hari terkena virus dengue jenis lain, gejalanya bisa jadi lebih parah daripada yang pertama.
Gejala Demam Berdarah
Banyak orang, terutama anak-anak dan remaja, mungkin tidak mengalami tanda-tanda atau gejala selama kasus demam berdarah ringan. Ketika gejalanya muncul, mereka biasanya mulai empat sampai tujuh hari setelah Anda digigit nyamuk yang terinfeksi.
Penyakit ini biasanya menyebabkan demam tinggi hingga 104 derajat Fahrenheit, disertai setidaknya dua gejala berikut:
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang, dan sendi
- Mual
- Muntah
- Nyeri di belakang mata
- Kelenjar bengkak
- Ruam
Sebagian besar orang yang terkena penyakit ini akan sembuh dalam waktu sekitar satu minggu. Tapi, pada beberapa orang, gejalanya bisa memburuk dan jadi berbahaya.
Saat itu terjadi, pembuluh darah bisa rusak dan bocor, dan jumlah trombosit (sel darah yang membantu pembekuan) bisa turun drastis. Inilah yang membuat munculnya kondisi yang sering dikenal orang sebagai “demam berdarah” atau dalam istilah medis disebut demam berdarah dengue, demam berdarah berat, atau sindrom syok dengue.
Kondisi ini bisa sangat serius dan butuh penanganan cepat. Beberapa tanda dan gejalanya antara lain:
- Nyeri perut parah
- Muntah yang persisten
- Pendarahan dari gusi atau hidung Anda
- Darah dalam urin, feses, atau muntah
- Berdarah di bawah kulit, yang mungkin terlihat seperti memar
- Pernapasan sulit atau cepat
- Kulit dingin atau lembap (syok)
- Kelelahan
- Lekas marah atau gelisah
Baca Juga: Mengenal Penyakit Tipes: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Diagnosis Penyakit Demam Berdarah
Mendiagnosis penyakit ini agak sulit karena gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti chikungunya, Zika, malaria, atau tifus. Biasanya dokter akan tanya riwayat kesehatan dan perjalanan, terutama ke daerah tropis.
Lalu, sampel darah akan diambil untuk diperiksa di lab guna memastikan ada tidaknya virus dengue dalam tubuh.
Komplikasi Demam Berdarah
Penyakit ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, terutama jika tidak ditangani dengan baik. Berikut beberapa komplikasi yang bisa terjadi:
Dehidrasi
Perdarahan
Hepatitis (radang hati)
Syok (shock)
- Gagal jantung
Gangguan pernapasan
Kerusakan organ seperti ginjal dan hati
Peradangan otak (ensefalitis)
Penurunan kesadaran atau koma
Cara Mengatasi Demam Berdarah
Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah. Dokter mungkin menyarankan Anda minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi karena muntah dan demam tinggi.
Saat pulih dari penyakit ini, perhatikan tanda-tanda dan gejala dehidrasi. Hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami salah satu dari yang berikut:
- Penurunan jumlah air kemih
- Sedikit atau tidak ada air mata
- Mulut atau bibir kering
- Kelesuan atau kebingungan
- Ekstremitas dingin atau lembab
Acetaminophen (Tylenol, yang lain) dapat mengurangi rasa sakit dan mengurangi demam. Hindari penghilang rasa sakit yang dapat meningkatkan komplikasi perdarahan – seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) dan naproxen sodium (Aleve, lainnya).
Jika Anda menderita penyakit ini yang parah, Anda mungkin perlu:
- Perawatan suportif di rumah sakit
- Penggantian cairan dan elektrolit intravena (IV)
- Pemantauan tekanan darah
- Transfusi untuk menggantikan kehilangan darah
Cara Mencegah Demam Berdarah
Vaksin Dengvaxia tersedia untuk usia 9–45 tahun di daerah rawan demam berdarah, tetapi efektivitasnya masih terbatas. Karena itu, pencegahan utama tetap dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk.
Berikut cara melindungi diri dari demam berdarah:
Hindari tempat terbuka terutama saat fajar dan senja, waktu nyamuk paling aktif.
Gunakan pakaian pelindung, seperti baju lengan panjang dan celana panjang.
Pakai obat nyamuk dengan kandungan DEET minimal 10% atau permethrin pada pakaian.
Bersihkan tempat berkembang biak nyamuk, buang genangan air di wadah seperti ban bekas, pot, dan tempat minum hewan.
Baca Juga: Kejang Demam pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Mengatasinya
Pengobatan Demam Berdarah ke Dokter
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala demam berdarah yang semakin parah, seperti demam tinggi yang tidak kunjung turun, muntah terus-menerus, sakit perut hebat, mimisan atau gusi berdarah, serta tanda-tanda syok seperti lemas, kulit dingin dan lembap, atau napas cepat.
Jika mengalami tanda-tanda tersebut, Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU). Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- Mayo Clinic. Dengue Fever. April 2025.
- Cleveland Clinic. Dengue Fever. April 2025.