Sendawa adalah keluarnya udara dari lambung melalui mulut yang sering terjadi setelah makan. Kondisi ini terjadi karena udara yang masuk ke saluran pencernaan, lalu terdorong keluar. Penyebab bersendawa terus-menerus antara lain menelan terlalu banyak udara, gangguan pencernaan, stres, atau masalah seperti GERD dan dispepsia.

Sendawa sebenarnya adalah hal yang wajar dan sering terjadi setelah makan atau minum. Namun, jika sendawa terjadi terus-menerus dan dalam frekuensi yang tidak biasa, kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan pada sistem pencernaan.
Meski umumnya tidak berbahaya, sendawa berlebihan bisa mengganggu aktivitas dan rasa nyaman. Kabar baiknya, ada berbagai cara untuk mengatasi sendawa terus-menerus, mulai dari perubahan pola makan hingga konsultasi medis untuk mengetahui penyebab pastinya.
Penyebab Sering Sendawa
Semua orang pasti pernah bersendawa. Hal ini biasanya terjadi setelah kita makan. Terkadang, orang-orang di sekitar kita kurang merasa nyaman disaat kita bersendawa karena budaya kita yang menyatakan hal tersebut kurang sopan. Berikut ini beberapa penyebab bersendawa:
1. Minuman Bersoda & Panas
Minuman berkarbonasi seperti soda, bir, dan beberapa minuman manis mengandung gas karbon dioksida yang membuat udara tambahan ikut tertelan saat diminum. Udara ini kemudian dikeluarkan kembali melalui sendawa.
Selain itu, saat menyeruput minuman panas, seperti teh atau kopi, kita cenderung menghirupnya terlebih dahulu. Kebiasaan ini bisa menyebabkan lebih banyak udara masuk ke saluran pencernaan sehingga memicu sendawa lebih sering.
Baca Juga: Penyebab Bau Mulut Menyengat dan Cara Mengatasinya
2. Luka di Lambung (Ulkus Lambung)
Penyebab bersendawa terus-menerus bisa menjadi tanda adanya luka di dinding lambung atau ulkus lambung. Kondisi ini bisa diperparah oleh penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen.
Jika mengalami ulkus lambung, Anda mungkin juga merasa cepat kenyang, kembung setelah makan makanan berlemak, atau mengalami nyeri perut setelah makan. Dengan pengobatan yang tepat, ulkus lambung biasanya membaik dalam waktu sekitar dua bulan.
3. Cara Makan yang Terburu-buru
Makan terlalu cepat atau dalam porsi besar dapat menyebabkan lebih banyak udara ikut tertelan bersama makanan. Sebagian besar udara ini tidak akan masuk ke perut, tetapi bisa tertahan di kerongkongan atau diafragma yang akhirnya memicu sendawa berulang.
Untuk mengurangi penyebab bersendawa terus-menerus ini, cobalah makan dengan perlahan, kunyah makanan dengan baik, dan pilih porsi kecil agar sistem pencernaan lebih nyaman.
4. Intoleransi Laktosa
Beberapa orang tidak memiliki cukup enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa dalam susu dan produk olahannya. Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna akan mengalami fermentasi di dalam usus, menghasilkan gas yang menyebabkan sering bersendawa, perut kembung, dan bahkan nyeri.
Jika Anda mengalami hal ini, cobalah mengganti susu biasa dengan susu bebas laktosa atau alternatif lain seperti susu almond atau kedelai.
5. Refluks Asam Lambung
Asam lambung yang naik ke tenggorokan bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman, terutama setelah makan. Kondisi ini sering terjadi pada ibu hamil dan orang dengan obesitas.
Ketika asam lambung naik, tubuh secara alami mencoba menelan lebih banyak untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tenggorokan. Namun, ini justru membuat lebih banyak udara masuk ke perut, sehingga Anda jadi lebih sering bersendawa.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba obat antasid yang dijual bebas. Jika gejalanya cukup parah, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
6. Makanan Pedas atau Asam
Makanan seperti bawang, tomat, dan buah jeruk mengandung asam yang cukup tinggi. Pada beberapa orang, makanan ini bisa menyebabkan perut terasa penuh dengan gas, kembung, atau bahkan nyeri.
Selain itu, makanan pedas juga dapat merangsang produksi asam lambung berlebihan, yang bisa memicu sendawa terus-menerus. Jika sering mengalami masalah ini, coba kurangi konsumsi makanan pedas dan asam, atau makan dalam porsi kecil agar lebih mudah dicerna tubuh.
Baca Juga: Waspadai 6 Penyebab Anosmia dan Cara Mengatasinya
7. Asma
Mungkin terdengar aneh, tapi penyebab bersendawa terus-menerus bisa menjadi tanda asma. Ketika saluran udara mengalami peradangan, tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengambil napas sehingga memberi tekanan ekstra pada diafragma.
Tekanan ini bisa membuat udara terdorong masuk ke saluran pencernaan, menyebabkan lebih banyak gas dan memicu sendawa.
8. Permen Karet
Mengunyah permen karet mungkin terlihat sepele, tetapi bisa menjadi penyebab bersendawa terus-menerus. Saat mengunyah, kita tidak hanya memproduksi lebih banyak air liur yang tertelan, tetapi juga tanpa sadar menelan udara dalam jumlah kecil.
Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan semakin banyak, sehingga tubuh berusaha mengeluarkannya melalui sendawa. Selain itu, beberapa permen karet mengandung pemanis buatan seperti sorbitol atau manitol yang dapat menyebabkan gas berlebih di dalam perut dan memperburuk masalah sendawa.
9. Terlalu Banyak Fruktosa
Fruktosa adalah gula alami yang terdapat dalam buah-buahan, tetapi dalam jumlah wajar biasanya tidak menimbulkan masalah. Masalah terjadi jika tubuh mengonsumsi terlalu banyak fruktosa dari pemanis buatan yang sering ditambahkan ke makanan dan minuman kemasan.
Saat tubuh memproses fruktosa berlebih, gas bisa terbentuk di dalam perut dan menyebabkan sering bersendawa.
10. Postnasal Drip
Hidung dan tenggorokan kita secara alami menghasilkan lendir setiap hari untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyakit. Namun, jika produksi lendir berlebihan, kita cenderung menelannya lebih sering.
Ini bisa menyebabkan udara ikut tertelan yang akhirnya membuat kita sering bersendawa. Untuk mengatasinya, banyak minum air putih dapat membantu mengencerkan lendir dan mengurangi sendawa.
11. Stres atau Kecemasan
Saat sedang stres atau cemas, tubuh kita bisa tanpa sadar menelan lebih banyak udara. Beberapa orang bahkan melakukannya tanpa sengaja sebagai respons terhadap stres.
Udara yang tertelan ini kemudian dikeluarkan dalam bentuk sendawa. Untuk mengurangi hal ini, cobalah teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi agar tubuh lebih rileks dan tidak menelan udara secara berlebihan.
12. Infeksi Lambung (H. pylori)
Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) adalah salah satu penyebab umum gangguan lambung yang bisa memicu sering bersendawa. Bakteri ini menyerang lapisan perut dan merangsang produksi asam lambung berlebih yang kemudian menyebabkan gas menumpuk di saluran pencernaan.
Selain sering bersendawa, infeksi H. pylori juga dapat menimbulkan gejala lain seperti perut kembung, nyeri ulu hati, mual, dan penurunan nafsu makan.
Bila sendawa disertai nyeri perut yang tak kunjung hilang selama beberapa minggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
13. Menderita Kondisi Kesehatan Tertentu
Sering bersendawa bisa menjadi tanda dari beberapa kondisi medis tertentu. Namun, untuk memastikan penyebabnya, dokter akan mengevaluasi gejala lain yang menyertainya. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sendawa terus-menerus antara lain:
- GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau Refluks Asam: Kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada dan sering bersendawa.
- Dispepsia Fungsional: Gangguan pencernaan kronis yang menyebabkan sakit perut, rasa penuh, atau kembung saat dan setelah makan.
- Gastroparesis: Kelainan di mana otot-otot dinding lambung bergerak lebih lambat dari normal, sehingga pencernaan terganggu.
- Gastritis: Peradangan pada lapisan lambung yang bisa menyebabkan nyeri, mual, dan sering bersendawa.
- Tukak Lambung: Luka pada kerongkongan, lambung, atau usus halus bagian atas yang sering kali disertai nyeri dan gas berlebih.
- Intoleransi Laktosa: Ketidakmampuan tubuh mencerna laktosa dalam produk susu, yang bisa menyebabkan kembung dan sendawa berlebihan.
- Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori): Infeksi bakteri pada lapisan lambung yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan produksi gas berlebih.
- SIBO (Small Intestinal Bacterial Overgrowth): Ketidakseimbangan bakteri di usus kecil yang mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan perut kembung serta sering bersendawa.
- Sindrom Ruminasi: Gangguan makan di mana makanan yang belum tercerna kembali naik ke mulut tanpa disadari.
- Aerophagia: Kebiasaan menelan udara tanpa sadar, terutama saat merasa cemas, stres, atau gugup, yang dapat memicu sendawa berulang kali.
Baca Juga: Waspadai 12 Penyebab Penyakit Jantung yang Berbahaya
Cara Mengurangi Cegukan
Untuk membantu mengurangi frekuensi sendawa, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Makan dan minum perlahan: Kebiasaan makan cepat dapat menyebabkan lebih banyak udara tertelan. Usahakan makan dalam suasana tenang dan tidak terburu-buru.
- Hindari minuman bersoda dan bir: Minuman berkarbonasi mengandung gas yang bisa memicu sendawa.
- Kurangi permen karet dan permen keras: Kedua jenis permen ini membuat Anda sering menelan udara tanpa disadari.
- Berhenti merokok: Merokok tidak hanya memasukkan asap, tetapi juga udara ke dalam saluran pencernaan.
- Cek gigi palsu: Gigi palsu yang tidak pas bisa menyebabkan udara tertelan saat makan atau minum.
- Jalan santai setelah makan: Bergerak ringan setelah makan membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi gas.
- Atasi gangguan lambung: Heartburn atau GERD ringan dapat diatasi dengan antasida. Jika sering kambuh, konsultasikan ke dokter.
- Terapkan diet low FODMAP: Diet ini membatasi makanan penyebab gas berlebih. Contohnya: Produk susu (ganti dengan susu rendah laktosa atau nabati), buah tinggi FODMAP seperti apel, pir, sayuran seperti bawang, brokoli, kacang-kacangan, dan pemanis buatan seperti sorbitol
Jika Anda mengalami sendawa terus-menerus yang tidak kunjung hilang dan disertai gejala lain seperti nyeri perut, mual, atau perubahan pola makan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Bila ingin mengetahui mengetahui manfaat lainnya bagi kesehatan, Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU). Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source:
- WebMD. Why Am I Burping?. April 2025.
- Mayo Clinic. Belching, Gas and Bloating: Tips for Reducing Them. April 2025.